Berniat Baik Tapi Kurang Bijak Menurut Hukum
Berniat Baik Tapi Kurang Bijak Menurut Hukum
Hal tersebut merupakan kesalahan fatal
yang pernah dilakukan oleh Diego, ayahnya Samanta. Mungkin karena tidak ingin
melihat anaknya, Samanta hidup sengsara dalam menjalani bahtera rumah tangga
dengan Kleberson, Diego pun memberi modal usaha kepada Kleberson, mantunya
tersebut. Modal usaha tersebut berupa sebidang tanah yang diatasnya didirikan
ruko.
Menindaklanjuti kebaikan mertuanya, Kleberson
pun meminjam uang di bank sebagai modal usaha. Melihat niat mantunya itu, Diego
pun merelakan tanahnya dibaliknamakan atas nama Kleberson untuk memperlancar
pinjaman modal dari bank tersebut. Ketika usaha mereka mengalami kemajuan,
mereka pun membeli mobil. Entah karena begitu percaya kepada mantunya, Diego
pun tak mempermasalahkan mobil-mobil tersebut atas nama Kleberson. Semua
surat-surat tanah dan mobil tetap dipegang Diego.
Namun, beberapa tahun kemudian suatu hal yang di luar dugaan Diego
terjadi, Kleberson dan Samanta bercerai. Tambahan lagi, Kleberson menuntut
barang-barang yang atas namanya untuk diberikan kepadanya. Diego pun tak
menggubris tuntutan Kleberson karena ia memegang semua surat-suratnya. Karena
tuntutannya tidak dihiraukan akhirnya Kleberson menggunakan jalur hukum yakni
melalui gugatan ke pengadilan.
Dari ilustrasi di atas, apa yang mesti
dilakukan Diego menyikapi gugatan Kleberson dan upaya apa yang mesti dilakukan
supaya ia bisa mempertahankan benda-benda yang terlanjur atas nama Kleberson?
Berpikirlah sebelum bertindak. Rasa tidaklah cukup untuk dijadikan pijakan dalam bertindak. Tindakan yang
berlandaskan rasa memang terkadang mengeyampingkan hal-hal yang menurut akal sehat fatal risikonya bahkan terkadang dinilai bodoh secara hukum.
Pelajaran yang berharga bagi para orang tua yang memiliki anak gadis lainnya
supaya tidak terperangkap dalam masalah yang serupa. Memang dari sisi moral
pastinya tindakan Diego merupakan suatu tindakan terpuji dan mulia karena untuk
kebaikan orang lain. Bahkan bagi sebagian orang beranggapan bahwa perbuatan seperti
yang dilakukan Diego merupakan perbuatan yang langka atau jarang terjadi.
Dari kaca mata hukum, tindakan
yang diambil Diego salah besar dan fatal sifatnya. Lebih dari itu, ia
menjerumuskan diri dalam masalah yang rumit. Apalagi kalau Diego tetap bersikukuh
mempertahankan benda-benda tersebut. Karena menurut hukum pemilik benda-benda
tersebut adalah Kleberson karena telah dibaliknamakan atas namanya. Surat-surat
yang masih berada di tangan Diego tidak cukup bagi Diego untuk mempertahankan
benda-benda tersebut.
Seandainya, Diego membuat
sebuah perjanjian sebelum pembalikan nama mungkin masalahnya menjadi mudah
dipecahkan. Apalagi kalau Diego bisa membuktikan dengan akta otentik dari
perjanjian tersebut yang berisikan bahwa pengalihan tersebut sifatnya sementara
demi kelancaran pinjaman bank.
Maka dari, itu Diego harus
getol untuk menyelesaikan persoalan tersebut secara kekeluargaan atau secara
damai. Diego perlu meminta pengertian baik dari Kleberson. Namun, hindari
tindakan yang memaksa karena dapat membuat Kleberson memilih mengajukan gugatan
ke pengadilan.
Ketika Kleberson mengajukan
gugatan ke pengadilan otomatis sangat sulit bagi Diego untuk mempertahankan
benda-benda tersebut. Di depan pengadilan tentunya posisi Kleberson di atas angin dan ia hanya membutuhkan
pengesahan dari pihak pengadilan. Sudah pasti bahwa pembuktian di pengadilan
memenangkan Kleberson mengingat semua benda tersebut atas namanya.
Namun demikian, ada cara lain yang bisa mempertahankan
benda-benda tersebut kendati pun secara hukum sudah dimenangkan oleh Kleberson.
Adapun cara lain itu adalah mendorong Samanta untuk mengajukan gugatan
pembagian harta gono-gini mengingat semua benda-benda tersebut diatasnamakan Kleberson
saat samanta dan Kleberson masih berstatus suami istri. Memang dengan cara ini Diego
bisa mempertahankan benda-benda tersebut tetapi sudah tidak utuh lagi. Karena
dalam pembagian harta gono-gini separuhnya milik suami dan separuhnya lagi
adalah milik istri.
Comments
Post a Comment