Sekenanya Saja (2)
MENUJU PUNCAK KESUKSESAN
Meraih sukses dalam hidup memang bukanlah suatu perkara yang mudah. Sukses dalam berbisnis misalnya tidak mengalir bak air begitu saja. Ada banyak hal yang dibutuhkan. Sukses membutuhkan pengorbanan, energi yang banyak, kerja keras dan banyak hal lainnya.
Salah satu ukuran sukses dalam hidup adalah kita tidak lagi bekerja untuk mendapatkan uang, tetapi uang yang bekerja untuk kita. Untuk merealisasikan hal itu, tidak lain tidak bukan adalah kita harus memulai bisnis sendiri. Dengan bisnis sendiri, terutama jika berpegang pada pekerjaan kita selama ini, kita memiliki fleksibilitas yang lebih karena sistem yang bekerja untuk kita.
James Gwee, seorang motivator, trainer dan pembicara mengatakan bahwa kesuksesan dalam bisnis merupakan keselarasan antara perubahan, tindakan dan hasil. Untuk mengafirmasi pernyataan tersebut, dia membuat sebuah ilustrasi yang menunjukkan perbedaan antara mental pekerja dengan mental pengusaha.
Motivasi pekerja adalah bekerja hanya untuk mendapat upah atau gaji. Setiap pagi berangkat kerja dan sesampainya di tempat kerja, ia hanya bekerja sesuai dengan yang diperintahkan. Itu pun setiap pekerjaan dilakukannya dengan santai. Dia tidak berusaha untuk mengembangkan diri dan proaktif dengan pekerjaannya.
Sebaliknya, mental pengusaha tumbuh pada seseorang yang bekerja bukan hanya sekadar mendapatkan gaji tetapi lebih dari itu, ia bekerja untuk mencapai kesuksesan. Baginya bekerja itu berarti belajar dari ilmu-ilmu baru yang didapatkan, pengalaman, berbagi cerita dengan teman dan klien dan sebagainya. Bekerja berarti peluang emas untuk menggali ide-ide usaha yang selanjutnya ditindaklanjuti dengan membuka usaha atau bisnis baru.
Apa yang membedakan seorang pengusaha dengan para profesional lainnya? Pribadi pengusaha ibarat sebuah mozaik kehidupan yang penuh warna dan dinamika. Di mana pun dia berada selalu menjadi pusat perhatian dan pembicaraan banyak orang.
Pribadi pengusaha mempunyai sistematika berpikir dan perilaku yang berbeda. Ia senantiasa berpikir untuk mencari peluang-peluang baru dan bagaimana mewujudkannya menjadi sebuah usaha yang riil dengan perhitungan matang dan menggunakan sumber-sumber daya yang ada. Untuk mewujudkan peluang tersebut, pengusaha berani mengambil risiko-risiko yang akan dihadapinya.
Dia selalu mencari peluang di mana pun peluang itu berada dengan penuh semangat dan ulet. Peluang bisnis bisa lahir dari pemikiran sederhana yang boleh jadi dianggap irasional dan sebuah utopia oleh kebanyakan orang. Bahkan dengan pemikirannya, pengusaha pun menciptakan peluang bisnis.
Pengusaha juga mempunyai kepercayaan diri yang kuat untuk mewujudkan keinginan atau harapannya. Dia merasa yakin bahwa ia mampu mewujudkan keputusan yang diambilnya apapun hambatan dan kendala yang menghadang. Setiap hari dia terus bergerak secara dinamis dengan stamina dan semangat yang tinggi karena dia percaya telah berada pada arah dan tujuan yang benar. Sikap dasar seperti itu menjadi bagian dari upaya membentuk etos kerja pengusaha yang efisien, tepat waktu, tepat sasaran, menjadi contoh, dan semangat yang kuat.
Bagi pengusaha, kepercayaan diri merupakan modal utama dalam membangun usaha. Untuk memperkuat keyakinan dirinya, pengusaha tidak segan-segan mengeluarkan banyak duit untuk membayar konsultan atau advisor. Dengan kepercayaan diri pula, pengusaha tidak takut dengan kegagalan, malah sebaliknya kegagalan menjadi ransangan positif untuk membangkitkan kepercayaan diri. Kegagalan bagi pengusaha bukan untuk diratapi tetapi sebagai pelajaran agar tidak jatuh pada kegagalan yang sama.
So, saatnya kita mulai mengubah paradigma kita dalam bekerja. Kita perlu memberangus mental pekerja dalam diri kita. Pada saat yang sama, kita harus welome terhadap mental pengusaha. Sembari bekerja kita hendaknya menginternalisasi keutamaan-keutamaan yang menjadi karakteristik pengusaha. Tidak ada kata terlambat. Ingat, pepatah mengatakan: “di mana ada kemauan di situ ada jalan”. Mari menuju puncak kesuksesan. Salam sukses dan tetap semangat!!
Comments
Post a Comment